Mahasiswa KPI dan IAHN Palangka Raya Gelar Semiloka Lintas Agama, Bahas Toleransi dan Moderasi Beragama

Kolaborasi lintas kampus ini membuka ruang belajar yang bermakna bagi mahasiswa lintas iman untuk saling memahami dan menghargai perbedaan. Semiloka ini menjadi wujud nyata bagaimana dialog lintas agama dapat memperkuat harmoni dan toleransi dalam keberagaman.
by Juni 3, 2024
Para narasumber dari kalangan dosen dan mahasiswa berfoto bersama usai menyampaikan materi dalam kegiatan Semiloka dan Dialog Lintas Agama di Fakultas Dharma Acarya IAHN Palangka Raya, Senin (3/6/2024). Kegiatan ini mempertemukan pemateri dari Prodi KPI FUAD IAIN Palangka Raya dan Fakultas Dharma Acarya IAHN untuk membahas perspektif keberagamaan dan moderasi antarumat.

Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Palangka Raya melalui Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) berkolaborasi dengan Fakultas Dharma Acarya IAHN Tampung Penyang Palangka Raya dalam kegiatan Semiloka dan Dialog Lintas Agama pada Senin (3/6) di Ruang Pertemuan Fakultas Dharma Acarya IAHN dan dihadiri oleh dosen serta mahasiswa dari kedua institusi.

Meskipun cuaca mendung menyelimuti Kota Palangka Raya, semangat peserta dari kedua kampus tetap tinggi. Suasana semiloka berlangsung hangat, penuh semangat, dan mencerminkan antusiasme untuk mempererat hubungan antarumat beragama melalui ruang dialog yang terbuka.

Dekan Fakultas Dharma Acarya IAHN Palangka Raya, Dr. Derson, M.Ag, membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya pemahaman lintas agama sebagai fondasi moderasi beragama. Ia berharap kegiatan ini dapat memperluas wawasan mahasiswa tidak hanya dari sisi keimanan sendiri, tetapi juga memahami sudut pandang keagamaan lain.

“Semua lintas agama perlu dipahami secara sungguh-sungguh. Kegiatan seperti ini sangat penting agar para mahasiswa siap terjun ke masyarakat dengan perspektif yang luas dan toleran,” ujarnya.

Sementara itu, Dekan FUAD IAIN Palangka Raya, Dr. M. Ali Sibram Malisi, M.Ag, menyoroti pentingnya dialog antarumat sebagai solusi atas potensi konflik yang mengatasnamakan agama. Ia menyambut baik kolaborasi ini dan mendorong agar kegiatan semacam ini diperluas dan diperkuat secara kelembagaan.

“Kuliah yang hanya bersifat teori tidak cukup untuk memahami konteks keagamaan di lapangan. Kegiatan ini membuka ruang pembelajaran langsung yang sangat bernilai,” terangnya.

Semiloka ini menghadirkan pemaparan dari mahasiswa dan dosen. Aulia Fajrurramadhina Nasution, mahasiswa KPI IAIN Palangka Raya, menyampaikan materi tentang kerukunan dan toleransi beragama di Kalimantan Tengah. Ia menjelaskan model komunikasi harmonis antarumat serta peran tokoh masyarakat dalam menjaga kerukunan.

Dr. Desi Erawati, M.Ag dari IAIN Palangka Raya, membawakan materi tentang perspektif Islam dalam membangun kehidupan beragama yang toleran. Ia menekankan pentingnya perlindungan terhadap sesama ciptaan Tuhan serta nilai-nilai Islam yang mengajarkan antikekerasan dan menghormati perbedaan.

“Dialog lintas agama seperti ini adalah bagian dari ikhtiar akademik untuk meraih kebaikan bersama. Bertukar pemikiran dan pengalaman dapat mencerahkan cara pandang kita dalam beragama,” ucapnya.

Sesi berikutnya diisi oleh Putu Pinatih, S.Pd, M.Pd.H dari IAHN Palangka Raya yang membahas konsep ketuhanan dalam Hindu. Ia menjelaskan bahwa Tuhan dalam ajaran Hindu adalah satu, meski disebut dalam banyak nama sesuai fungsi dan manifestasi-Nya. Ia juga menekankan bahwa penghormatan terhadap pohon atau alam adalah bagian dari kesadaran akan sesama ciptaan, bukan penyembahan dalam arti harfiah.

“Belajar tentang agama lain tidak harus meyakini, tetapi cukup tahu agar bisa menghargai. Itulah wujud nyata dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” tutupnya.

Kegiatan semiloka ini menjadi bagian penting dari upaya memperkuat nilai toleransi, keterbukaan, dan kerja sama antar generasi muda lintas iman, khususnya di lingkungan pendidikan tinggi. (kpi/yn)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Don't Miss