Disdik Kalteng Dorong Generasi Muda Aktif di Sektor Pertanian, Pendidikan Harus Cetak Petani Modern

by April 24, 2025

Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Muhammad Reza Prabowo, menegaskan bahwa pendidikan harus berperan lebih aktif dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan, terutama di sektor pertanian. Dalam acara Gerakan Tanam Padi Serentak yang diikuti secara virtual bersama Presiden RI dan Menteri Pertanian, Reza mengungkapkan bahwa sektor pertanian harus dilihat sebagai profesi yang bergengsi, bukan sekadar pilihan terakhir.

“Pendidikan harus mampu menjawab tantangan zaman, dan menjadikan pertanian sebagai profesi masa depan yang strategis. Kita ingin mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga terampil dan produktif,” kata Reza, yang hadir dari Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, pada Rabu (23/4/2025).

Reza juga menekankan pentingnya pendidikan vokasi berbasis pertanian modern dan integrasi kurikulum lokal dengan potensi daerah. “Kami akan dorong sekolah-sekolah untuk membuka ruang diskusi dan kolaborasi dengan dinas teknis, agar siswa dapat langsung terlibat dalam kegiatan pertanian,” lanjutnya.

Sebagai bagian dari upaya ini, beberapa sekolah di Kalteng sudah mulai memanfaatkan pekarangan sekolah untuk praktik pertanian, dengan menanam sayuran ketahanan pangan seperti kacang panjang, kangkung, dan bahkan padi. “Ini untuk memberikan pengalaman nyata kepada siswa, agar mereka melihat pertanian bukan sebagai beban, tetapi sebagai peluang yang potensial,” ujar Reza.

Acara tanam padi serentak ini juga dihadiri oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menegaskan bahwa kedaulatan pangan nasional adalah kunci untuk pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia. “Kekayaan dan hasil pembangunan harus dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia secara adil dan merata,” kata Presiden.

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, juga memberikan apresiasi kepada petani Indonesia yang kini menjadi rujukan bagi negara-negara lain. “Keberhasilan pertanian Indonesia bahkan telah menarik perhatian Malaysia dan Jepang untuk belajar langsung dari kita,” ujar Andi Amran.

Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, dalam kesempatan tersebut, juga melaporkan bahwa program tanam padi di Kalteng telah berhasil mencatatkan 23.000 hektar dari target 45.000 hektar secara nasional. Ia menargetkan peningkatan luas tanam menjadi 100.000 hektar di Kalteng sepanjang tahun 2025.

“Bertani adalah profesi yang mulia dan strategis. Kita harus bangga menjadi bagian dari gerakan pangan nasional,” kata Agustiar, sambil mengajak generasi muda untuk tidak merasa malu dengan profesi petani.

Dalam upaya hilirisasi sektor pertanian, Pemprov Kalteng juga sedang membangun Rice Milling Plant (RMP) modern di Desa Lempuyang, yang direncanakan akan beroperasi pada musim panen Agustus–September 2025. Proyek ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing pertanian Kalteng.

Data dari Asem KSA-BPS Kalteng memperkirakan produksi padi Januari hingga Mei 2025 mencapai 130.305 ton Gabah Kering Giling (GKG), senilai lebih dari Rp846 miliar, dengan konversi beras diperkirakan menghasilkan 77.401 ton senilai Rp967 miliar.

Acara ini juga dihadiri oleh Forkopimda Kalteng, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalteng, Muhammad Ansyari, Dirjen PSP Kementan Andi Nur Alamsyah, serta para Bupati dan Kepala OPD Provinsi Kalteng.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Don't Miss