Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Pontianak, Zean Novrian menyampaikan bahwa Sumpah Pemuda merupakan simbol keberanian, kesadaran kolektif, dan cita-cita besar yang lahir dari semangat kaum muda.
“Lebih dari sekadar teks sejarah, Sumpah Pemuda adalah simbol keberanian, kesadaran kolektif, dan cita-cita besar yang lahir dari semangat kaum muda untuk mempersatukan bangsa di tengah perbedaan,” ujar Zean kepada redaksi Perspektif Space, Selasa (28/10/2025).
Sebuah momentum ketika pada tahun 1928, para pemuda dari berbagai daerah, suku, dan latar belakang berikrar satu tanah air, satu bangsa, dan menjunjung tinggi satu bahasa persatuan, yaitu Indonesia.
Pemuda kelahiran Pontianak, 17 November 1997 ini menilai, meski hampir satu abad telah berlalu dan generasi muda Indonesia kini menghadapi tantangan yang berbeda, namun semangat perjuangan mereka tetap sama.
“Dunia berubah cepat teknologi berkembang, arus informasi tak terbendung, dan tantangan global semakin kompleks. Di tengah perubahan itu, pemuda hari ini tidak boleh kehilangan arah, tidak boleh larut dalam kenyamanan, dan tidak boleh apatis terhadap keadaan bangsa,” terangnya.
Ia meyakini bahwa semangat Sumpah Pemuda harus dimaknai ulang dalam konteks zaman.
“Semangat persatuan kini berarti bersatu dalam keberagaman digital dan sosial, menolak polarisasi yang memecah belah, dan menjadikan perbedaan sebagai sumber kekuatan, bukan kelemahan,” tuturnya.
Zean menjelaskan bahwa semangat kebangsaan berarti membangun rasa cinta tanah air melalui karya dan inovasi.
“Semangat kebangsaan berarti membangun rasa cinta tanah air melalui karya dan inovasi, tidak hanya lewat slogan, tapi dengan kontribusi nyata di bidang pendidikan, lingkungan, teknologi, sosial, dan ekonomi kreatif,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa semangat berbahasa satu, berarti menguatkan komunikasi kebangsaan, menjaga etika beropini, serta menggunakan ruang digital sebagai wadah gerakan intelektual.
“Semangat berbahasa satu, Bahasa Indonesia, berarti menguatkan komunikasi kebangsaan, menjaga etika dalam berpendapat, serta menggunakan ruang digital untuk menyebarkan narasi positif dan edukatif,” tambahnya.
Menjadi muda berarti menjadi pembelajar, penggerak, sekaligus penjaga masa depan bangsa. “Generasi muda hari ini harus berani bersuara kritis, namun tetap solutif. Harus berani berbeda pendapat, namun tetap menjunjung nilai persatuan. Harus berani bermimpi besar, namun disertai kerja keras dan integritas,” tegas Zean.
Ia percaya, bangsa ini akan kuat bila pemudanya bersatu, perubahan akan nyata bila pemuda tidak hanya bicara, tetapi juga bertindak.
“Kami KNPI Pontianak berkomitmen untuk melanjutkan semangat para pendahulu bukan dengan mengulang masa lalu, tapi dengan menciptakan masa depan yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan,” tutupnya. (Ahaf/yn)
