Putri Pariwisata Kota Palangka Raya 2025, Tri Yulia Fajrianti, memaknai Hari Sumpah Pemuda ke-97 sebagai momen penting untuk menumbuhkan kembali semangat persatuan dan kontribusi nyata generasi muda bagi bangsa.
Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Palangka Raya ini mengajak para pemuda untuk tidak hanya bangga dengan sejarah, tetapi juga bergerak membawa perubahan.
“Sebagai pemuda, aku merefleksikan Sumpah Pemuda sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran dan kontribusi dalam membangun bangsa. Aku ingin menjadi bagian dari solusi dengan semangat persatuan dan kesatuan,” ujar Tri kepada redaksi Perspektif Space, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, pemuda memiliki peran penting sebagai agen perubahan. Generasi muda perlu terus mengembangkan literasi, menghargai perbedaan, meningkatkan kepedulian sosial, serta mengasah keterampilan dan inovasi yang dapat membawa kemajuan bagi masyarakat.
Tri juga menyampaikan harapan agar pemuda Indonesia semakin aktif berperan dalam pembangunan bangsa. Ia menekankan pentingnya menjadi generasi yang cerdas, berintegritas, dan berdedikasi untuk kemajuan bersama.
“Harapan aku adalah pemuda Indonesia menjadi lebih berperan aktif dalam membangun bangsa dengan semangat Sumpah Pemuda, menjadi generasi cerdas, berintegritas, dan berdedikasi bagi kemajuan bangsa,” ungkap Tri, pemuda kelahiran Kasongan, 12 Juli 2004.
Menyinggung tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini, Tri menilai tekanan media sosial, kesepian, dan beban akademik menjadi hal yang nyata dirasakan banyak pemuda. Ia pun memberikan saran sederhana agar generasi muda tetap seimbang dan fokus.
“Cobalah membatasi waktu media sosial, fokus pada pengembangan diri, dan jangan ragu mencari dukungan dari keluarga atau teman,” katanya.
Sebagai Putri Pariwisata Palangka Raya, Tri Fajrianti juga mengambil peran konkret dalam memajukan daerah. Ia aktif mempromosikan pariwisata lokal, melestarikan budaya, dan mendorong anak muda lain agar turut berperan dalam pembangunan berbasis potensi daerah.
Selain itu, Tri menilai pemuda perlu lebih selektif dalam memilih konsumsi digital. Ia mendorong agar generasi muda mengikuti konten edukatif dan inspiratif, seperti pengembangan diri, kewirausahaan, serta isu sosial. Menurutnya, konten semacam itu dapat memperkaya wawasan dan membantu membangun karakter positif.
“Dengan langkah kecil dan niat yang baik, setiap pemuda bisa memberi dampak besar. Jadilah bagian dari solusi, bukan hanya penonton perubahan,” tutup Tri. (yn)
