Mukhtarudin Dianugerahi Gelar Kehormatan “Tun Perak” dari Yang di-Pertua Negeri Melaka

Bentuk pengakuan atas jasa dan kontribusi Mukhtarudin dalam memperkuat peran masyarakat Melayu dan Islam di tingkat nasional maupun internasional.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menerima gelar kehormatan “Tun Perak” dari Yang di-Pertua Negeri Melaka merangkap Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) pada acara penganugerahan di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (24/10/2025).

JAKARTA – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menerima gelar kehormatan “Tun Perak” dari Yang di-Pertua Negeri Melaka yang juga menjabat sebagai Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), Jumat (24/10/2025).

Penganugerahan yang berlangsung di Hotel Borobudur Jakarta tersebut menjadi bentuk pengakuan atas jasa dan kontribusi Mukhtarudin dalam memperkuat peran masyarakat Melayu dan Islam di tingkat nasional maupun internasional.

Gelar “Tun Perak” diambil dari nama seorang tokoh besar Kesultanan Melayu Melaka, Bendahara Paduka Raja (1456–1498), yang dikenal sebagai pemimpin visioner dan negarawan ulung pada abad ke-15. Dalam tradisi modern, DMDI menganugerahkan gelar tersebut kepada tokoh-tokoh yang dinilai berjasa dalam bidang sosial, budaya, dan politik.

Dalam sambutannya, Mukhtarudin menyampaikan rasa syukur dan tekad untuk terus meneladani nilai-nilai kepemimpinan Tun Perak.

“Dengan gelar ini, saya semakin termotivasi untuk berkhidmat kepada bangsa dan agama. Tun Perak adalah simbol kepemimpinan yang bijaksana, dan saya akan menjadikannya panduan dalam menjalankan amanah,” ujarnya.

Pihak DMDI menilai Mukhtarudin layak memperoleh gelar kehormatan tersebut berkat dedikasinya dalam pemberdayaan masyarakat, terutama di wilayah perbatasan dan komunitas Melayu di Indonesia.

Kementerian P2MI juga menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen Mukhtarudin dalam memperjuangkan perlindungan dan kesejahteraan pekerja migran Indonesia, sekaligus memperkuat hubungan persaudaraan di antara negara-negara beridentitas Melayu dan Islam.

Penganugerahan gelar Tun Perak kepada Mukhtarudin diharapkan menjadi momentum mempererat hubungan antara Indonesia dan dunia Melayu, serta memperluas kolaborasi pembangunan sosial dan budaya lintas negara yang berlandaskan semangat persaudaraan dan kemanusiaan.