Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mendorong pelestarian budaya lokal melalui kegiatan yang melibatkan sinergi antarlembaga dan masyarakat. Hal ini ditegaskan Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran saat menghadiri Open Tournament Menembak dan Sumpitan Tradisional dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79 di Lapangan Tembak Wirapratama Satbrimob Polda Kalteng, Selasa (17/6).
Gubernur mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk nyata kolaborasi antara Kepolisian dan masyarakat dalam merawat semangat kebudayaan serta nilai-nilai Bhayangkara. Ia menyebut, turnamen ini mencerminkan perpaduan antara presisi aparat dan kearifan lokal masyarakat Dayak yang diwariskan secara turun-temurun.
“Kegiatan ini menjadi simbol kebersamaan dan budaya, sekaligus ruang pembinaan karakter dan penguatan kemitraan antara aparat dan masyarakat,” ujarnya.
Agustiar menekankan pentingnya menjadikan turnamen semacam ini sebagai agenda berkelanjutan, bukan hanya seremonial. Menurutnya, pelestarian sumpitan tradisional sebagai bagian dari identitas Dayak harus terus dikenalkan ke generasi muda dalam bentuk kegiatan yang inklusif dan terbuka.
Ia juga menyatakan bahwa pelibatan unsur budaya dalam kegiatan aparat bukan hanya mendekatkan institusi keamanan dengan warga, tetapi juga memperkuat semangat kebangsaan di tengah keberagaman suku dan tradisi.
Turnamen ini mendapat antusiasme tinggi dari berbagai pihak, mulai dari personel Polri hingga masyarakat umum. Selain menjadi ajang kompetisi, kegiatan ini juga menjadi media edukatif untuk memperkuat jati diri budaya lokal dalam menghadapi arus modernisasi yang terus berkembang. (red/yn)