Mahasiswa KPI FUAD IAIN Palangka Raya Borong Juara di DIGIFEST Sekolah Sahabat Alam 2024

Mahasiswa KPI FUAD IAIN Palangka Raya membuktikan bahwa pembelajaran di kelas dapat diimplementasikan secara nyata. Lewat ajang DIGIFEST Sekolah Sahabat Alam 2024, mereka memborong juara di kategori video kreatif dan fotografi. Kemenangan ini tak hanya jadi bukti kreativitas, tetapi juga penerapan langsung dari materi kuliah dalam bentuk karya nyata yang diapresiasi publik. Keren!!!
by Desember 20, 2024
Para pemenang dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) FUAD IAIN Palangka Raya berpose dengan hadiah lomba usai pengumuman juara DIGIFEST Sekolah Sahabat Alam 2024, Minggu (15/12), di Palangka Raya.

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Palangka Raya borong juara pada ajang Digital Festival (DIGIFEST) Sekolah Sahabat Alam 2024. Perlombaan yang berlangsung dari tanggal 28 November hingga 3 Desember ini, diikuti oleh berbagai kalangan dan bersifat terbuka untuk umum.

Mahasiswa KPI angkatan 2021 yang beranggotakan 5, Husnatun Zakiya, Selpiana, Frida Marcelina, Aulia Fajrurramadhina Nasution, dan Azrul Ozanta orang berhasil meraih juara 1 dalam kategori Lomba Video Kreatif.

Kemudian mahasiswa KPI angkatan 2023, Ahmad Faturrahman, yang berhasil meraih juara 2 dalam Lomba Fotografi. Bahkan, Husnatun Zakiya dari angkatan 2021 kembali meraih prestasi dengan meraih juara 3 dalam kategori yang sama, Lomba Fotografi.

Pengumuman pemenang lomba DIGIFEST 2024 ini digelar pada Minggu (15/12), di Sekolah Sahabat Alam Palangka Raya jalan Bandara Utama, Kelurahan Panarung, Kota Palangka Raya.

Frida Marcelina usai kegiatan mengungkapkan tantangan dan proses yang mereka lalui saat memproduksi video lomba. Terutama mereka harus hadir di tengah-tengah siswa, mengikuti aktivitas dan proses belajar-mengajar mereka.

“Ada tantangan tersendiri karena kami harus bisa hadir di tengah-tengah siswa untuk mengambil video seluruh aktivitas dan proses belajar-mengajar”, kata Frida.

Bahkan, cakupan video mereka yang kompleks membuat semua yang terkait dengan sekolah harus diambil videonya sekaligus informasinya.

“Mulai dari perkenalan dengan pihak sekolah, shooting sambil beradaptasi dengan siswa, wawancara untuk mendapat informasi, membuat voice over (VO), editing, dan memperhatikan detail kesesuaian dengan VO,” terangnya.

Frida juga menambahkan kebanggaannya atas kemenangan timnya. Menurutnya, kemenangan ini bukan akhir, tapi juga sebagai semangat untuk mereka terus berkarya.

“Tentunya sangat bangga. Dengan semua usaha yang sudah dilakukan masing-masing anggota, kemenangan ini membuat semuanya terbayarkan. Kemenangan yang sekarang diraih juga bukan akhir, tapi juga menambah semangat kami untuk terus berkarya,” tutupnya. (kpi/yn)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Don't Miss